Sabtu, Desember 08, 2007

Negeri Tanpa Air Mata

pada sosok imam
aku kerap berharap
sebuah negeri tanpa air mata
tapi
duka menderu, deru mendebu
luluh lanta
luka menganga, jerit mencercit
antah berantah
dan air mata tak
menemukan ujung selalu

negeriku keseluruhanya adalah tangis

pada siapa lagi aku berharap?,
mungkin pada sudut malam
aku menunggu mimpi yang masih
menyisahkan harap

dan harapan adalah
ombak yang mendebur atau
angin mendesir
yang selalu tak berujung
meski begitu
aku masih berharap
negeri tanpa air mata
sampai kapan, entah?

Kairo Lorong Sepuluh, 8/12/2007




Tidak ada komentar: